Translate

26 Apr 2017

Geografi & Kehidupan Manusia

I & II. PENYEBARAN MAKHLUK HIDUP & BERDASARKAN IKLIM
 
Kondisi Iklim merupakan salah satu faktor yang utama dalam pola persebaran flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna/makhluk hidup meliputi sebagai berikut..

1. Suhu

Radiasi Matahari merupakan sumber pada permukaan bumi baik secara langsung dan tidak langsung. Pancaran radiasi matahari disebarkan secara merata ke bumi namun karena faktor perbedaan lintang, derajat, keawanan, ketinggian dan albedo sehingga suhu disetiap tempat tidaklah sama. Mengenai hal tersebut, membuat hewan dan tumbuhan beradaptasi, sehingga hanya hewan dan tumbuhan tertentu saja yang dapat mendiami tempat secara tetap baik di tempat bersuhu sangat tinggi dan sangat rendah saja. Dampak perbedaan ini terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang mampu berhasil beradaptasi di lingkungan tropis yang lembab, di lingungan dingin, kering dan lingkungan panas dan kering. 

Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan beragam suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan tumbuhnya daun-daun baru. Seperti halnya dengan tumbuhan yang dilingkungan dingin atau kering yang memerlukan pola cuaca yang beragam dalam melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
  
  • Kelompok Vegetasi Annual, adalah kelompok tumbuhan yang hanya berkembang di waktu tertentu saja khudusnya di musim panas. Sedangkan untuk musim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena dibawah lapisan eyang memiliki ketebalan bervariasi. Pada umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
  • Kelompok Vegetasi Perennial, adalah kelomok tumbuhan yang memiliki cara dalam melindungi diri di suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga mampu berkembvang terus-menerus. Kemampuan tersebut menyebabkan kelompok vegetasi perennial berumur lebih dari satu tahun. 

2. Kelembapan Udara

Kelembaban udara dapat dilihat dari banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik tumbuhan. Seperti halnya dengan manusia, hewan, air merupakan kebutuhan yang penting. 

Macam-Macam Kelembapan Udara- Menurut tingkat adaptasi, kelembaban lingungannya, dibedakan menjadi empat antara lain sebagai berikut...
  • Xerofit: Xerofit berasal dari kata xero yang berarti kering dan phytos berarti tumbuhan. Jadi arti xerofit adalah kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi di lingkungan kurang air atau kering. Pada wilayah xerofit daerah persebarannya adalah berada di kawasan gurun/arid. Contohnya kaktus.
  • Hidrofit: Hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang beradaptasi di lingkungan berair atau basah. Ciri utama dari vegetasi adalah cenderung memiliki sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar dengan ruang renik (stomata), memiliki lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah ke datangnya sinar matahari. Istilah Hidrofit berasal dari kata hydros yang berarti basah atau berair. Contohnya adalah teratai, eceng gondong, paku-pakuan, selada, air, kangkung, dan sebagainya.
  • Mesofit: Mesofit adalah kelompok vegetasi yang hidup di daerah-daerah lembab namun tidak tergenang di air. Istilah mesofit berasal dari kata meso yang berarti antara atau pertengahan. Jenis tumbuhan mesofit terdapat di daerah lintang rendah atau tropis dengan curah hujan tinggi dan relatif merata sepanjang tahun. Contoh tumbuhan mesofit adalah anggrek dan jenis jamur.
  • Tropofit:  Tropofit adalah kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi pada lingkungan kondisi yang berubah-ubah (menguntungkan dan tidak menguntungkan). Vegetasi kelompok tropofit hidup dengan perubahan musim yaitu musim panas dan musim dingin. Ciri-ciri tumbuhan tropofit terdiri dari tumbuhan besar, berdaun lebat dengan cabang yang banyak dan sebagai belukar atau pohon-pohon yang merupakan vegetasi khas di daerah tropis.
3. Angin

Angin berfungsi bagi tumbuhan karena fungsi angin untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tidak hanya itu angin berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang menjadi tumbuhan baru.

4. Curah Hujan

Kebutuhan yang paling pentung untuk keberlangsungan flora dan fauna adalah Air. Air merupakan sumber kebutuhan bagi organisme yang asalnya dari hujan. Persebaran curah hujan di setiap wilayah permukaan bumi menyebabkan karakteristik vegeasi dan perbedaan jenis hewan yang menempatinya. Hal tersebut disebabkan karena tumbuhan adalah produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.

5. Sinar Matahari

Sinar matahari digunakan tumbuhan sebagai proses fotosintetis. Energi matahari di khususkan untuk mengubah karbondioksida (CO2) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen (O2) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Sehingga sinar matahari dapat sampai di permukaan bumi sebagai sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan kehidupannya. 

B. Faktor Tanah/Edafik

Faktor tanah/edafik adalah media utama bagi pertumbuhan jenis vegetasi yang meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Istilah edafik berasal dari kata edapos yang berarti tanah atau lapangan. Faktor-faktor tanah/edafik yang memengaruhi pertumbuhan vegetasi adalah sebagai berikut... 
  • Tekstur tanah. Tanah yang teksturnya (ukuran butirannya) terlalu kasar, seperti krikil dan pasir kasar atau terlalu halus seperti lembung, kurang baik atau sesuai dengan pertumbuhan vegetasi. Tanah yang baik sebagai media tanam adalah komposisi perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang.
  • Tingkat kegemburan. Tingkat kegemburan dapat memudahkan tumbuhan dalam menembus tanah dan juga menyerap mineral yang berada dalam tanah. 
  • Mineral organik. Mineral organik atau humus adalah salah satu mineral organik yang berasal dari jasad renik makhluk hidup yang telah terurai.
  • Kandungan air tanah. Air membantu melarutkan dan mengangkut mineral yang ada dalam tanah untuk memudahkan menyerap ke sistem perakaran pada tumbuhan.
  • Kandungan udara tanah. Semakin tinggi tingkat kegemburan tanah, juga semakin besar kandungan udara yang ada dalam tanah. Fungsi kandungan udara tanah bagi tumbuhan adalah untuk respirasi melalui sistem perakaran pada tumbuhan. 
C. Faktor Topografi/Fisiografi 

Faktor fisiografi/topografi meliputi ketinggian dan kemiringan suatu wilayah. Ketinggian suatu tempat berhubungan dengan gradien thermometrik, karna semakin tinggi kenaikan suatu tempat, maka penurunan suhu juga akan terjadi ditempat tersebut.  H.al tersebut yang mengacu kepada jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang khas pada daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Sedangkan faktor topografi/fisiograsi berdasarkan kemiringan permukaan tanah. Semakin terjal permukaan tanah, maka semakin besar kekuatan air dalam mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga dapat menyebabkan ketebalan tanah menjadi berkurang. Umumnya tanah yang lebih miring memiliki jumlah flora dan fauna lebih sedikit dibandingkan dengan tanah yang relatif rata. Penyebabnya dari hal tersebut adalah cadangan air mudah hilang karena air bergerak kebawah dengan cepat.  

D. Faktor Biotik (Manusia, Hewan dan Tumbuh-Tumbuhan) 

Manusia dapat mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Seperti daerah hutan yang dapat diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia merupakan komponen biotik yang perannya sangat sentral dari keberadaan flora dan fauna baik sifat menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna.

Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tidak hanya itu manusia juga dapat memepengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan 

Pada faktor hewan berperan dalam penyebaran tumbuhan flora. Seperti serangga dalam proses penyerbukan, burung, tupa dan kelelawar yang membantu dalam proses penyebaran biji tumbuhan. Sedangkan untuk tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah.Tanah yang subur menunjang perkembangan tumbuh-tumbuhan dan mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya bakteri saprofit sebagai jenis tumbuhan mikro yang berperan dalam menghancurkan sampah-sampah tanah dalam penyuburan tanah.
 
III. PENYEBARAN BINATANG/ HEWAN DI BUMI

1. PALEARTIK

Wilayah persebaran fauna ini meliputi semua benua Eropa, Rusia, Afrika Utara, Asia Timur, sebagian Asia Tengah, Asia Barat atau semenanjung Arab, termasuk daerah kutub utara.

Fauna-fauna yang terdapat di kawasan Paleartik ini berbagai jenis sebab lingkungan di kawasan Paleartik ini juga bervariasi.

Berikut ini hewan-hewan khas yang terdapat di kawasan Paleartik yaitu beruang kutub, rusa kutub, kucing kutub, unta padang pasir, panda asli dari negara Cina, sapi, kerbau, domba, burung robin, spesies anjing, bajing, kijang, kelelawar dan masih banyak yang lainnya.


2. NEARTIK

Wilayah persebaran fauna di kawasan Neartik ini meliputi Benua Amerika yaitu Amerika Utara, Amerika Serikat, Kepulauan Karibia, Greenland, dan Kanada.

Fauna-fauna yang terdapat di kawasan Neartik ini seperti domba gunung, kalkun liar, bison, tikus yang mempunyai kantung di perutnya, caribou, rakun, antelop, muskox, dan tikus air.

Di kawasan ini juga terdapat fauna yang juga terdapat di kawasan Paleartik seperti anjing, kucing, kelelawar, bajing, dan kelinci.


3. NEOTROPIK

Zona wilayah persebaran ini juga meliputi benua Amerika yang di antaranya adalah Amerika Selatan. Amerika Tengah, dan wilayah sebagian besar Meksiko atau Meksiko selatan.

Di kawasan Neotropik ini banyak sekali berbagai jenis hewan yang hidup, bahkan salah satu jenis hewan ini menjadi salah satu judul pada sebuah film seperti ikan piranha dan ular anaconda.

Sebagian besar kawasan Neotropik ini beriklim tropis dan bagian yang selatan beriklim sedang. Hewan endemik yang terdapat di kawasan ini seperti belut listrik, ikan piranha, ikan arapaima, ilama (sejenis unta) yang terdapat di wilayah padang pasir Atacama Peru, kera hidung merah dan tapir.

Selain itu, kawasan Neotropikal sangat dikenal dengan wilayah fauna vertebrata yang mempunyai berbagai jenis fauna yang sangat beragam dan spesifik.

Fauna tersebut seperti berbagai macam jenis ternggiling dan monyet, beragam macam jenis reptil seperti ular, buaya, kadal, serta berbagai macam spesies burung dan sejenis kelelawar penghisap darah.

4. ORIENTAL ATAU ASIATIS

Daerah kawasan oriental ini meliputi Asia Tenggara dan Asia bagian selatan. Dan fauna yang terdapat di Indonesia, yang masuk dalam kawasan oriental ini hanya fauna yang terdapat di Indonesia bagian barat saja.

Fauna khas tersebut di antaranya adalah harimau, badak bercula satu, orang utan, banteng, rusa, dan gibbon. Dan ada juga hewan lainnya yaitu gajah sumatera, antelop, beruang, berbagai macam jenis reptile, dan ikan.

Fauna di kawasan oriental atau asiatis ini juga ada fauna yang sama yang terdapat di kawasan Ethiopian seperti gajah, badak, harimau, monyet, babi hutan, kucing, dan anjing.

5. AUSTRALIS

Kawasan ini mencakup wilayah yang antara lain adalah Australia, Selandia Baru, Papua, dan pulau-pulau disekitarnya atau Oceania.

Fauna khas yang terdapat di kawasan Australis ini antara lain yaitu hewan berkantung seperti kanguru, kiwi, dan selain itu ada juga yang tidak berkantung seperti koala, platypus, dan kuskus.

Di kawasan ini juga terdapat berbagai macam jenis burung seperti burung cendrawasih, burung kakatua, kasuari da nada juga kelompok reptile antara lain kura-kura, buaya, kadal, dan ular.

6. ETHIOPIAN

Wilayah kawasan zona Ethiopia ini meliputi Afrika Selatan, Gurun Sahara, dan Madagaskar. Di kawasan Ethiopian ini merupakan kawasan yang terdapat banyak sekali berbagai macam jenis mamalia.

Fauna khas yang terdapat di kawasan Ethiopian ini seperti badak afrika, gajah afrika, jerapah, gorilla, sipanse, babon, serta mamalia padang rumput seperti zebra, kijang, antelope, singa dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling.

Di kawasan ini terdapat mamalia endemik yang terdapat di sungai Nil, Mesir yaitu kuda nil. Walaupun sebenarnya di Madagaskar juga ada, namun ukurannya tidak sebesar yang ada di sungai Nil, Mesir.

Kawasan Ethiopian ini juga mempunyai fauna yang hampir sama dengan fauna yang terdapat di kawasan Oriental atau Asiatis. Fauna tersebut seperti babi hutan, kelelawar, bajing, tikus, anjing, dan dari golongan kucing juga.

Sumber/ Referensi
http://www.artikelsiana.com/2015/08/faktor-faktor-mempengaruhi-persebaran-fauna-flora.html